Ibadat Sabda Tanpa Imam

Doa dan Ibadat Bersama Umat Katolik Awam

Tag Archives: abu

Opini 01 PUASA

01 Puasa

Mengapa orang katolik tidak pernah berpuasa?

JAWABAN PENDEK

Karena tidak kuat puasa, boros kalau puasa seperti yang biasa.

JAWABAN PANJANG

Puasa orang katolik bukan memindah jam makan dan menambah waktu berdoa melainkan mengurangi kuantitas [jumlah] porsi makan dan menurunkan kualitas [mutu] menu makan serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama.

Ketika masa puasa katolik tiba yaitu pada masa prapaska, hanya ada dua hari wajib puasa yaitu di awal masa prapaska atau hari Rabu Abu dan di akhir masa prapaskah atau hari Jumat Agung dengan cara puasa seperti yang diterangkan di atas.

Jika sebelumnya sehari makan lebih dari dua kali maka pada hari tersebut hanya boleh makan dan minum satu kali saja per hari.

Biasa lauk telor / daging gantikan dengan tahu / tempe. Biasa lauk tahu / tempe gantikan dengan kerupuk atau tanpa lauk. Biasa pakai buah kala puasa tanpa buah, dst turunkan mutu.

Biasanya cuma berdoa waktu puasa menjadi tindakan yang disebut Aksi Puasa yang ditetapkan berbeda di setiap lingkungan hasil sarasehan yang dipedomani keuskupan. Jadi berpuasa jangan hanya memikirkan diri sendiri namun peduli pada sesama.

Walau puasa wajib hanya dua hari namun gereja mengarahkan pada hari lainnya dalam masa prapaska dengan puasa yang ditentukan sendiri atau keputusan bersama sekelompok umat, dengan harapan mereka mampu menjalani dengan baik. Selain puasa setiap hari Jumat di masa prapaska menjadi hari pantang yaitu tidak mengkonsumsi sesuatu yang menjadi kegemaran misal: rokok, daging, garam, shopping, dsb setiap orang boleh berbeda, ini pun juga boleh diperpanjang di hari lainnya.

HIKMAH KATOLIK

Orang katolik berpuasa bukan di bulan puasa tetapi pada masa prapaska. Puasa orang katolik adalah puasa yang bisa dijalani dengan baik maka caranya bebas dengan ketentuan sehari hanya boleh makan dan minum sekali. Jika tak kuat puasa dipersilahkan pantang yang penting bisa dijalani dengan baik dengan menurunkan jumlah dan mutu serta inflasi.

Tak ada gunanya puasa bila terjadi inflasi. Di pemukiman masyarakat katolik saat puasa seharusnya harga turun. Bila terjadi inflasi yang ditandai kenaikan harga pangan maka puasa itu gagal total.

Namun bagi kita yang memilih jadi Katolik itu adalah tindakan yang paling benar.

Salam AMDG, Ad Maiorem Dei Gloriam!

NB: Pendapat-pendapat lain selengkapnya klik: Opini